Kondisi ini menggambarkan bagaimana Pemkot Cimahi berupaya menjaga kestabilan operasional meski menghadapi tantangan struktural. "Saat ini ada lima jabatan tinggi pratama yang kosong. Proses pengisiannya sudah mulai kami lakukan dengan mengajukan izin ke pemerintah pusat," ungkap Penjabat (Pj) Sekda Cimahi, Budi Raharja, Jumat (13/12/2024).
Budi menjelaskan, pengisian posisi kosong ini harus melalui proses administrasi yang panjang, termasuk izin dari pemerintah pusat. "Secara normatif, jabatan yang kosong memang harus segera diisi. Kami sedang mengurus persetujuan untuk memulai proses pengisian," ujarnya.
Proses open bidding atau seleksi terbuka menjadi langkah penting untuk memastikan pemilihan pejabat yang kompeten. Namun, seleksi ini kemungkinan besar baru akan dilaksanakan setelah adanya wali kota dan wakil wali kota definitif. "Sementara ini, pengisian jabatan masih dikelola oleh Pelaksana Tugas (Plt) untuk memastikan pelayanan tidak terganggu," tambah Budi.
Kekosongan jabatan ini tidak hanya menjadi tantangan administratif, tetapi juga ujian bagi stabilitas pemerintahan. Namun, Budi menegaskan, pelayanan kepada masyarakat tetap menjadi prioritas utama. "Untuk pelayanan, semuanya tetap berjalan dengan baik meski beberapa jabatan diisi oleh Plt. Tetapi, memang lebih baik jika posisi tersebut segera terisi secara definitif," katanya.
Di tengah situasi ini, upaya Pemkot Cimahi menjaga pelayanan tetap optimal patut diapresiasi. Dengan penempatan Plt, tanggung jawab besar di bidang pemerintahan, kesejahteraan, hingga keamanan tetap dapat dijalankan.
Bagi masyarakat Cimahi, kondisi ini menjadi bukti komitmen pemerintah daerah dalam menghadapi keterbatasan. Meski menghadapi kekosongan jabatan di beberapa lini penting, pelayanan publik tetap terjamin tanpa hambatan yang berarti.
Pengisian jabatan eselon II menjadi harapan besar, tidak hanya untuk memastikan stabilitas pemerintahan tetapi juga untuk memberikan arah kebijakan yang lebih jelas di masa mendatang. Dengan rencana seleksi terbuka, masyarakat berharap figur-figur kompeten akan mengisi posisi strategis tersebut, membantu Cimahi melangkah ke arah yang lebih baik.
Budi menutup pembicaraan dengan optimisme, "Kami memastikan pelayanan kepada masyarakat tidak akan terganggu. Namun, tentu saja, kekosongan ini harus segera teratasi demi kelancaran tata kelola pemerintahan di masa mendatang."
Situasi ini menunjukkan bahwa meski ada tantangan struktural, Pemkot Cimahi tetap berkomitmen menjaga kualitas pelayanan dan keberlanjutan program-program strategis. (**)